Sudah melengkapi imunisasi untuk si kecil? Kita pun masih perlu mendapatkan vaksinasi. Orang dewasa masih rentan terhadap penyakit-penyakit infeksi berbahaya yang mudah menular, menimbulkan kesakitan, kecacatan, atau kematian. Dari penyakit yang sering dianggap remeh seperti influenza, hingga penyakit seperti meningitis, hepatitis B, dan hepatitis A.
Dokter Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, dari Satgas Imunisasi Dewasa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) menjelaskan, imunisasi pada dewasa jauh lebih efektif dibandingkan pada anak.
''Karena imunitas orang dewasa sudah sempurna, maka efektivitas pemberian vaksin jauh lebih baik,'' jelasnya.Saat ini, kesadaran akan pentingnya vaksinasi pada dewasa belum tinggi. Belum banyak orang dewasa datang ke klinik untuk meminta vaksin untuk dirinya. Kalaupun mereka divaksinasi, biasanya karena kebutuhan mendesak seperti mau berangkat umroh, atau bepergian lama di negeri yang mengharuskan kelengkapan vaksinasi. Atau simply karena di negara yang dituju sedang ada penyebaran penyakit tertentu.
Ada sekitar 12 vaksinasi yang penting pada dewasa menurut Rekomendasi Satgas Imunisasi Dewasa-PAPDI. Yakni influenza, DPT (Difteri Pertusis Tetanus), Variecella (cacar air), HPV (kanker serviks), Zoster (Herpes Zooster), MMR (Campak, Gondongan, Rubella/Campak Jerman), Hepatitis A, Hepatitis B, Typhoid (tifus), PCV (pneumonia), Meningitis Meningokokal, dan Yellow Fever atau demam kuning.Di antara daftar tersebut, mana yang paling utama? ''Semuanya penting, atas indikasi,'' ujar dr Sukamto.
Ahli penyakit dalam RS Cipto Mangunkusumo Jakarta tersebut menguraikan beberapa contohnya. Vaksin influenza direkomendasikan untuk pekerja di lapangan atau lingkungan yang menjadi tempat berkumpulnya banyak orang. Contohnya, customer service atau tenaga kesehatan. Risiko mereka tertular atau menularkan flu lebih besar.''Ada riset yang menyebutkan, kalau kita naik pesawat, kemudian ada orang bersin, risiko kita terpapar virus flu mencapai 70 persen,'' ucap dr Sukamto.
Contoh lain, vaksin hepatitis B direkomendasikan utamanya pada petugas kesehatan atau caregiver yang menangani pasien dengan penyakit tersebut. ''Sebab, risiko tertular akan lebih besar. Sementara menurut data, satu dari 10 orang Indonesia terinfeksi hepatitis B,'' terangnya.Dokter Elsa Hufaidah, konselor vaksinasi di Rumah Vaksinasi Pusat, Kramat Jati, Jakarta Timur menguraikan, vaksinasi dewasa juga diperlukan pada kelompok-kelompok khusus. Seperti usia lanjut, perempuan hamil, tenaga kesehatan, tenaga penyaji makanan, traveler, jamaah umroh dan haji.
''Pada kelompok khusus tersebut, jika tidak dilakukan vaksin dapat menjadi sumber penularan bagi orang lain,'' ujarnya.
Manfaat vaksinasi pada dewasa sangat krusial. Dokter Elsa mencontohkan, ada penelitian mengenai efektivitas program vaksinasi Influenza pada pekerja industri di Tangerang. Riset itu melibatkan 378 sampel, membandingkan kelompok yang tidak divaksin (189 orang) dengan kelompok yang divaksin (189 orang).
Hasil menunjukkan terdapat perbedaan bermakna kejadian ILI (Influenza Like Illness) pada kelompok yang tidak divaksin (91 persen) dan kelompok yang divaksin (37 persen). ''Angka absensi lebih tinggi pada kelompok yang tidak divaksin, dibandingkan dengan yang divaksin. Jadi, sangat jelas manfaat vaksinasi influenza,'' papar dr Elsa.
Begitu pula jenis vaksinasi lainnya. Sebelum dibuat rekomendasi, sudah ada riset mengenai efektivitas pemberiannya. Dengan melakukan vaksinasi dewasa, kualitas hidup dan produktivitas meningkat.